Posted by : Aan black Sunday, February 5, 2012

curhatan hati :
time : 6  februari 2012 / 11.30 PM



Fajar menyongsong symbol kunci tergenggam.
Menggulung sutra yang kusut dilengan;
Tak mengeluh dimimik wajah terkena wudhu itu..
Menyiapkan Sesuap nasi untuk aku, yang pulas dengan selimutku.

Ucap aku terbatah-batah  bertanya oleh pemilik nuansa.
Kapan aku membalas semua keikhlasan umi.
Pernah aku tetesakan air dikelopakku di sajadah kusamku ini.

Segar,  bugar hingga rambut kian memutih ,
tak tersirat kesah sulit diwajahnya yang semakin teguh,
“tanyaku dengan malu dimimikku.

Omelannya  menjadi motivasi menerpa jaringan zaman
Doa yang terhembus di rahang yang gemetar untukku
“Jawabku dengan malu dimimik.

Hay Allah SWT andai sosok ku ini bisa ku balas untuk kokohnya
tiang di Umi ku,

hembusan napasku pun tak apa,  ku korban membalas kokohnya
tiang di Umi ku..

Walau tak cukup sepatah omong kosong di mulut yang basah kokohnya
tiang di Umiku,

cita Rasa cinta semangat  tembaga hanya pulihkan kokohnya
tiang di Umiku..

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Hitam Manis - PANGGIL SAYA - AAN -